Posts

What doesn't kill you, makes you stronger!

Image
Terlihat tanggal terakhir postingan di blog ini sudah begitu lama sekali. Hampir 2 tahun sudah tidak menuliskan banyak hal. Memang aku yakin tidak ada pembaca blog ini selain diriku sendiri, namun mengingat blog ini sudah menemani perjalananku sejak SMA, dan blog ini sudah ku anggap sebagai 'pendengar' curhatku yang paling setia, aku tidak akan membiarkannya kosong dalam waktu yang lebih lama lagi. Banyak hal yang sudah ku tulis, baik dipublish ataupun hanya sekedar ku simpan di draft, baik cerita sedih maupun bahagia. Menulis membuat ku dapat mengekspresikan hal yang tidak dapat ku ekspresikan dengan orang lain. Dengan menulis, walaupun tulisan yang hanya ala kadarnya, aku dapat melepaskan segala beban yang sedang menggantung. Memang seringnya tidak ada solusi dari menuliskan segala masalah dan pikiranku, namun ketenangan yang Ia berikan setelah menulis adalah tujuan utama ku. Banyak hal yang terjadi dalam dua tahun ini. Pandemi. Patah hati. Isoman. Tesis. Pengangguran. Jobse

Refleksi Diri: Seperempat Abad

Image
" Bertambah satu tahun, berlalu satu tahun, berarti akan semakin mendekat kepada kematian. " Waktu terus berlalu, dentingan detik pada arloji terus berganti menjadi menit, hari, minggu, bulan, dan tak disangka, 25 tahun sudah Allah berikan aku kesempatan untuk senantiasa mencari bekal agar perbekalan ku cukup jika telah tiba waktunya aku untuk kembali pulang kelak. Semakin bertambah usia, euforia di tanggal ini memang semakin berbeda. Teringat jelas di ingatanku, saat-saat aku dipakaikan baju terbaik di tanggal ini dan ada kue cantik tak lupa lilin di atasnya sampai umur ku menginjak masa sekolah, diajak makan ke McD atau KFC, wkwk, dulu dua tempat itu adalah tempat bersejarah karena bapak akan mengajak ke sana hanya saat ada momen-momen tertentu. Diberikan kejutan oleh teman-teman, tak jarang dilengkapi dengan siraman air serta tak lupa diberikan ceplokan telur dan terigu, haha, iconi c sekali. Semakin bertambah usia, aku pun semakin mengerti. Tibanya kembali aku di tanggal

Idul Adha yang Istimewa

Image
Idul Adha, banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil dari hari besar islam yang satu ini dan mungkin akan menjadi suatu kerugian bagi kita yang hanya menikmati euforianya tanpa memahami dan mengamalkan pelajaran yang terkandung dalam tiap kejadian yang melatarbelakanginya. ”Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Alquran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS Yusuf: 111) Membahas mengenai Idul Adha, tak akan luput dari cerita bapak para nabi, Ibrahim 'Alaihissalam. Keteguhan imannya melahirkan dalamnya cinta dan ketaatan kepada Allah, hingga hari ini namanya dan keluarganya masih sering kita sebut-sebut dan bahkan dijadikan tauladan bagi seluruh umat islam. Ibadah haji dan berkurban pun merupakan suatu ibadah yang Allah perintahkan melalui kejadian-kejadian yang te

Menjadi Shalihah, Untuk Siapa?

Image
Menikah, satu kata yang sering sekali didengar ketika memasuki usia ini. Sudah lama ingin menuliskan mengenai hal ini untuk mengisi ruang menulis, tapi berkali-kali juga berbicara pada diri sendiri, “Should I write about this?” Setelah perjalanan yang belum begitu panjang, mendengar berbagai macam insight yang beragam dan komitmen ku di awal untuk menuliskan kembali ilmu yang ku dapat walau sedikit. Akhirnya, ku beranikan diri untuk mengangkat tema ini. Seperti yang sudah kita tahu pasti, bahwa menikah merupakan bagian dari ibadah yang Allah perintahkan kepada manusia. Bukankah setiap yang kita lakukan di kehidupan ini adalah untuk beribadah? "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melaikan agar mereka beribadah kepada-Ku" (QS. az-Zariyat: 56) Menikah merupakan suatu bentuk ibadah yang dilakukan secara kontinyu sampai maut sendiri yang menghentikan. Dengan menikah, maka segala yang kita lakukan di dalamnya adalah tak lain dan tak bukan merupakan bentuk i

Dua Syaratnya: Takwa dan Tawakal

Image
sumber: caknun.com Cara Allah menyentil hambanya memang benar-benar begitu ajaib. Beberapa hari ini entah kenapa prasangka-prasangka yang menurutku seharusnya tidak perlu ku lakukan, terlintas begitu saja. Ketakutan dan kekhawatiran apa yang akan terjadi di masa depan hilir mudik silih berganti menghantui pikiran. Dasar, memang tak tau rasa bersyukur. Tiba-tiba pagi ini, dengan begitu indah skenarioNya, aku membaca suatu ayat yang artinya itu benar-benar sesuai dengan apa yang sedang ku rasakan. Seakan-akan Allah secara langsung menjawab segala pertanyaan dan kegelisahan yang cukup membuat ku banyak merenung. It slaps me a lot.  وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ...  وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا  “.....  Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah

COVID-19: We're All in This Together

Image
Sudah hari ke lima tanpa melakukan aktivitas di luar, tidak bertemu dan berbincang dengan orang banyak, mengisolasi diri dengan tujuan setidaknya bisa memutus rantai penyebaran suatu wabah. Iya, wabah. Tak pernah terpikirkan sebelumnya akan menghadapi keadaan ini. Keadaan yang pernah tergambar dalam film-film pandemik, seperti Contagion dan The Flu. Baru memasuki bulan ke tiga di tahun 2020 dan sepertinya tahun ini akan menjadi tahun bersejarah bagi umat manusia, karena pada awal tahun ini, hampir seluruh manusia di bumi ini sedang berperang dengan makhluk yang bahkan tidak dapat terlihat oleh indra juga belum diketahui begitu jelas jurus terhebatnya. Bayangkan, jika harus berperang melawan sesuatu yang terlihat saja kadang sulit, lalu bagaimana jika harus melawan sesuatu yang tak bisa terdeteksi secara langsung keadaannya? Allah. Corona Virus Disease 2019 atau yang disingkat sebagai COVID-19 dan lebih sering disebut sebagai corona, merupakan suatu penyakit pernapasan akut y

Belajar dari Rasa Kecewa

Image
Kecewa [ke.ce.wa] Adjektiva Kecil hati; tidak puas (karena tidak terkabul keinginannya, harapannya, dsb) Sudah tidak asing dengan kata kecewa? Atau malah sering dikecewakan? Atau jangan-jangan sering membuat orang lain kecewa kepada kita? Istighfar dulu coba yuk, sebelum baca lebih lanjut. Semoga kita menjadi orang-orang yang diberikan ampunan olehNya karena telah berharap lebih selain kepadaNya. Loh, kenapa? Karena rasa kecewa itu muncul tak lain dan tak bukan karena kita menaruh harapan lebih terhadap makhluk, yang bahkan untuk mengatur hatinya sendiri pun, seorang makhluk tak akan pernah bisa jika tanpa ada andilNya. Lalu, bagaimana bisa kita menaruh harapan itu kepada makhluk? Mungkin jika memang Allah ridha, semua akan baik-baik saja. Namun, saat Allah tidak ridha, harapan itu mungkin akan dipatahkan dan tumbuhlah rasa yang dinamakan sebagai kecewa. Namun, sebagai seorang makhluk yang bahkan mengatur hatinya sendiri pun sulit, kecewa menjadi hal yang am